Sunday, August 11, 2013

[Idul Fitri 1434 H] Baju lebaran mereka..

Minal aidin walfaidzin! 

Bagaimana lebaran di daerah kalian? Gegara passport masih di imigrasi untuk proses perpanjangan visa, alhasil saya tidak bisa keluar Malaysia. Jadilah lebaran tahun ini di Kuala Lumpur saja, sementara saudara-saudara saya pulang ke kampung halaman merayakan Idul Fitri bersama nenek tercinta.

Lebaran di Malaysia bukan pertama kalinya buat saya. Dua tahun yang lalu saya sekeluarga lebaran di Keddah, karena setelah solat Id di salah satu mesjidnya disana kami langsung nyebrang ke Hatyai,Thailand dalam rangka jalan-jalan. Tahun lalu juga lebaran di Malaysia, solat Id-nya di mesjid KLCC. Tahun ini juga di masjid KLCC lagi.

Ketika solat Id, lain seperti di Keddah yang mayoritas muslimnya penduduk melayu, ketika solat di Kuala Lumpur yang merupakan bandar pusatnya, diwarnai oleh pendatang luar seperti orang-orang arab di Timur tengah, Indonesia (yang ini juga considered ras melayu), Bangladesh, India, beberapa terlihat seperti China dan masyarakat kawasan Asia tengah seperti Kazakhstan, Kyrgistan, dan sebagainya.

Saya tidak mewawancarai satu-satu dari mereka, sehingga tidak bisa memastikan asal daerahnya. Namun yang menarik adalah warna-warni baju lebaran dan jenis pakaian yang mereka kenakan pada hari spesial ini.

Inilah beberapa dari semua gambar yang terjepret kamera saya. Ayo coba tebak kira-kira mereka berasal dari bangsa apa?

gambar 1

gambar 2

gambar 3

[Gambar 1, 2, dan 3] Wanita melayu di Malaysia mengenakan baju kurung dengar corak dan warna yang beragam. Untuk lelakinya mengenakan atasan gamis dan celana panjang yang (biasanya) berwarna senada. Untuk baju kurung dan gamis beserta celana pajang, biasanya kainnya berbahan sutera. 

gambar 4

gambar 5 

gambar 6


gambar 7

gambar 8

gambar 9

gambar 10

gambar 11

[Gambar 4-11] Saya berasumsi orang-orang Bangladesh mengenakan baju yang mirip dengan gamis yang biasa digunakan lelaki di Indonesia dan Malaysia, namun seringnya terlihat lebih panjang sampai di bawah lutut. Untuk celana lebih bebas, kebanyakannya mereka mengenakan celana jeans panjang. 


gambar 12


gambar 13


gambar 14

gambar 15

gambar 16

[Gambar 12-16] Wanita Arab (apakah itu Iranian, Turkish, African, dan sebagainya) mengenak baju abaya berwarna hitam dengan kerudung yang dengan warna senada (terkadang berbeda). Untuk lelaki, bangsa Arab mengenakan baju khasnya yang disebut thawb, yaitu baju putih terusan dengan lengan panjang. Biasanya mereka mengenakan celana panjang putih untuk bawahannya. Atasan yang mereka letak di kepala beragam, ada yang mengenakan ghutra, shemagh, dan igal. 

gambar 17 

[Gambar 17] Susah nyari Indonesia, udah pada pulang kampung semua sepertinya hehe. Nggak usah jauh-jauh nyari contoh, ini pakaian yang digunakan adek saya. Baju koko biru langit simpel dan bawahannya sarung. Atasnya pakai peci hitam deh :p




Ini baju yang saya pakai, cyan maxi dress dan untuk atasannya short kaftan merah dengan benang  bordirnya warna emas. Baju ini aslinya kepisah, dan tempat belinya juga beda. Sudah beberapa tahun kebelakang saya nggak pernah beli baju baru buat lebaran. Selalunya ngecek baju-baju lama di lemari, kali aja ada yang bisa disesuaikan satu sama lainnya. 

Saya rasa kalau di Indonesia nggak ada peraturan umum untuk memakai baju tradisional "seragam wajib lebaran". Setiap tahun musimnya selalu berubah. Beberapa tahun kebelakang wanita Indonesia banyak yang pakai kaftan dengan beragam jenis dan warna, beragam bordirnya dan potongannya. Untuk bawahan ada yang pake jeans panjang, atau rok panjang. Bebas dan bervariasi :) 

Hm untuk tahun ini di Indonesia pakaiannya seperti apa ya? Gimana ceritamu, teman-teman yang lagi di Indonesia? :) 


Selamat lebaran! <3 font="">

sumber: http://jalan2.com/city/mekkah/pakaian-saudi-arabia/  




No comments:

Post a Comment